REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaga gawang Belanda Jasper Cillessen frustrasi setelah absen dari Euro 2020 karena dia dinyatakan positif Covid-19, pekan lalu. Cillessen mengatakan, dia tidak pernah merasa begitu tidak berdaya, marah, dan mengerikan sebelumnya.
"Ini pukulan besar yang akan bergema untuk sementara waktu," kata Cillessen kepada surat kabar De Telegraaf, dikutip dari the Athletic, Jumat (4/6).
Cillessen awalnya dipanggil dalam skuad berisi 26 pemain terakhir oleh pelatih Frank de Boer, tetapi sekarang namanya telah digantikan oleh Marco Bizot. Penjaga gawang Valencia masuk dalam skuad final untuk Piala Eropa 2020, bersama dengan Tim Krul dari Norwich dan Maarten Stekelenburg dari Ajax.
Cillessen dites positif terkena virus corona pekan lalu, dan tidak ikut tim Oranje ke kamp pelatihan di Portugal pada Sabtu (30/5). De Boer kemudian memberi tahu pemain berusia 32 tahun itu pada Selasa (1/6) bahwa ia tidak dapat menjadi bagian dari skuad final yang harus diserahkan ke UEFA pada tengah malam hari itu.
"De Boer tahu saat itu bahwa saya telah dites positif. Dia kemudian mengatakan di Portugal bahwa saya akan segera bergabung dengan grup jika hasil tes cepat harian saya negatif. Jika perlu, saya hanya akan bergabung setelah kamp pelatihan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang telah berubah," ujarnya.
Ia menegaskan, aturan memungkinkan pergantian penjaga gawang selama turnamen. Ia merasa masih ada banyak waktu. "Saya memiliki gejala Covid selama sehari, tetapi sebaliknya tidak ada masalah. Lalu mereka bilang aku tidak fit?" terangnya.
Ia tidak mau mengatakan hal-hal yang merugikan orang. Sebab ia tak ingin kontroversi menggangu timnas Belanda. Sebab, rekan satu timnya akan memulai Piala Eropa dan memiliki satu tujuan yang sama yaitu menjadi yang terbaik di Euro 2020.